Bupati Buteng Membuka Aktivitas Jalan Rileks pada Serangkaian Hut Buteng kesebelas

Buton tengah – Bupati Kabupaten Buton tengah (Buteng) Dr Azhari, buka acara aktivitas jalan rileks pada serangkaian Hari Kembali Tahun kabupaten Buton tengah kesebelas, Minggu (20/07/2025).

Aktivitas yang diadakan di Kecamatan Mawasangka itu, didatangi beberapa ratus peserta yang terbagi dalam barisan OPD, beberapa anggota DPR, Kepolisian sampai warga.

“Dengan perkataan bismillahirrahmanirrahim acara jalan rileks pada serangkaian HUT Buteng ini kali saya membuka,” kata Azhari, Minggu (20/07/2025).

Disamping itu, pada acara sambutannya, Bupati Buteng itu ajak warga untuk selalu menjaga keamanan dan kondusifitas.

“Silahkan kita menjaga agar situasi masih tetap aman, ini hari kita kerjakan jalan rileks, kelak tanggal 23 kita akan gelar pembagian sembako,” katanya.

Selainnya serangkaian acara itu, serangkaian HUT Buteng ini kali mendatangkan sejumlah acara lain yakni, suara dan ceramah yang direncanakan akan diadakan di Kecamatan Mawasangka dan Kecamatan Lakudo. Serangkaian HUT Buteng kesebelas ini gagasannya akan berkahir sampai tanggal 24 Juli kelak.

Sekolah Masyarakat, Keinginan Baru Pendidikan Buton tengah

Buton tengah: Pemerintahan Kabupaten Buton tengah terus bereksperimen meluaskan akses pendidikan untuk keluarga tidak sanggup dengan membuat Sekolah Masyarakat di Universitas B Kampus 19 November Kolaka, Kecamatan Mawasangka.

Bupati Buton tengah, Azhari saat mengevaluasi lokasi pembangunan pada Rabu (16/7/2025), mengatakan jika kedatangan Sekolah Masyarakat menjadi jalan keluar riil untuk beberapa anak yatim piatu, dhuafa, dan keluarga prasejahtera supaya masih tetap dapat bersekolah tanpa terbeban ongkos.

“Tiap pelajar akan terima kontribusi sejumlah Rp4 juta /bulan dari pemerintahan pusat. Sekolah Masyarakat ini datang supaya tidak ada anak Buton tengah yang putus sekolah karena argumen ekonomi,”tutur Bupati Azhari.

Dia mengaku jika program ini tidak diwujudkan bila cuma tergantung pada bujet wilayah. Support dari pemerintahan pusat, khususnya lewat program fokus nasional di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto, menjadi kunci khusus aktualisasinya.

Pembangunan Sekolah Masyarakat meliputi enam ruangan kelas untuk SD, SMP, dan SMA, tiga laboratorium, tiga ruang tidur pelajar, dan sarana dapur basah dan dapur kering. Di tahapan awalnya, sekolah ini ditarget memuat 150 pelajar—masing-masing 50 pelajar per tingkatan. Jumlah ini alami koreksi dari gagasan awalnya 200 pelajar karena rekonsilasi design bangunan.

Sampai tengah Juli, registrasi untuk tingkatan SMP telah capai 56 orang dan SMA sekitar 54 orang. Tetapi, tingkatan SD tetap membutuhkan tambahan 22 pendaftar untuk penuhi paket.

“Misi kami bersama Wakil Bupati Adam Basan ialah jadikan Buton tengah sebagai kota pendidikan dan kota santri. Saya tidak mau ada masyarakat yang putus sekolah karena hanya miskin. Alhamdulillah, Allah menjawab doa itu dengan program dari Presiden Prabowo,”sebut Azhari.

Bupati mengharap Sekolah Masyarakat menjadi tiang awalnya pendidikan inklusif dan berkesinambungan di Buton tengah, dan memberikan inspirasi wilayah lain dalam membuat akses pendidikan yang rata.